Si Cupu
Susan yang merupakan anak pemalu. Dia anak pemalu yang pertama kali saya temui. Dia punya paras yang elok namun, sayang dia kurang bisa membenah diri. Dia merupakan anak yang pintar dan disiplin. Dia selalu mendapat ranking satu dalam satu angkatan. Sampai satu saat dia mengalami masalah yang kompleks, dia dihina dan dipojoki oleh orang-orang "Hitz" disekolah. Dia dicaci dia dimaki oleh mereka. Mereka membuat Susan tak terpedaya di pojok kamar mandi perempuan. Sampai bel istirahat yang menandakan iatirahat selesai ia tak kunjung datang ke kelas. Salah seorang temanku menemukan Susan yang tergeletak sambil menangis tersedu-sedu di pojok kamar mandi. Teman ku bernama Rina membawanya ke Ruang BK dan menceritakan apa yang dia lihat, cerita disambung oleh Susan yang menceritakan semua dari awal.
Ternyata..
Setelah cerita Susan selesai, Guru BK yang mendengar ikut prihatin dengan apa yang terjadi pada Susan. Kemudian ia memberi support yang lebih kepada Susan. Nampaknya, Susan telah sedikit terlihat gembira, Guru BK dan Rina juga ikut gembira. Bel Istirahat kedua berbunyi. Bu Eko mempersilahkan mereka beristirahat keluar namun, sebelum itu Bu Eko mengizinkan mereka menenggak segelas air yang telah ia siapkan di depan meja. Setelah tenggorokkan mereka lega, mereka kelaur namun, Bu Eko menahan Rina sebentar. Dia membisikkan sesuatu kepada Rina dan Rina pun mengangguk. Susan dan Rina keluar dengan bersama, menuju kantin bersama dan masuk kelas bersama.
Tak disangka, Susan dan Rina menjadi sahabat yang tak diduga oleh teman sekelas kami. Walaupun dicibir dan sedikit disindir oleh bibir-bibir yang suka menyindir, Rina menetup semua yang dapat mempengaruhi pikirannya kecuali hati kecil dan otak yang ada pada tubuhnya.
Susan yang merupakan anak pemalu. Dia anak pemalu yang pertama kali saya temui. Dia punya paras yang elok namun, sayang dia kurang bisa membenah diri. Dia merupakan anak yang pintar dan disiplin. Dia selalu mendapat ranking satu dalam satu angkatan. Sampai satu saat dia mengalami masalah yang kompleks, dia dihina dan dipojoki oleh orang-orang "Hitz" disekolah. Dia dicaci dia dimaki oleh mereka. Mereka membuat Susan tak terpedaya di pojok kamar mandi perempuan. Sampai bel istirahat yang menandakan iatirahat selesai ia tak kunjung datang ke kelas. Salah seorang temanku menemukan Susan yang tergeletak sambil menangis tersedu-sedu di pojok kamar mandi. Teman ku bernama Rina membawanya ke Ruang BK dan menceritakan apa yang dia lihat, cerita disambung oleh Susan yang menceritakan semua dari awal.
Ternyata..
Setelah cerita Susan selesai, Guru BK yang mendengar ikut prihatin dengan apa yang terjadi pada Susan. Kemudian ia memberi support yang lebih kepada Susan. Nampaknya, Susan telah sedikit terlihat gembira, Guru BK dan Rina juga ikut gembira. Bel Istirahat kedua berbunyi. Bu Eko mempersilahkan mereka beristirahat keluar namun, sebelum itu Bu Eko mengizinkan mereka menenggak segelas air yang telah ia siapkan di depan meja. Setelah tenggorokkan mereka lega, mereka kelaur namun, Bu Eko menahan Rina sebentar. Dia membisikkan sesuatu kepada Rina dan Rina pun mengangguk. Susan dan Rina keluar dengan bersama, menuju kantin bersama dan masuk kelas bersama.
Tak disangka, Susan dan Rina menjadi sahabat yang tak diduga oleh teman sekelas kami. Walaupun dicibir dan sedikit disindir oleh bibir-bibir yang suka menyindir, Rina menetup semua yang dapat mempengaruhi pikirannya kecuali hati kecil dan otak yang ada pada tubuhnya.
Komentar
Posting Komentar